Lembaga penyiaran publik mengatakan RAI membeli acara itu dari mitra eksternal dan berjanji untuk mengklarifikasi insiden tersebut.

IKLAN

Lembaga penyiaran negara Italia RAI menjadi pusat pertikaian baru yang melibatkan perlakuannya terhadap tokoh-tokoh tinggi pemerintah.

Kali ini, perusahaan media tersebut mendapat kecaman atas siaran TV yang diubah yang menampilkan Menteri Kebudayaan Gennaro Sangiuliano.

Pada tanggal 23 Juni, Sangiuliano menghadiri Taobuk festival sastra di Pulau Taormina, Sisilia.*

Saat naik panggung, Sangiuliano mulai berbicara kepada khalayak tentang pentingnya melindungi akar budaya dari “masyarakat yang tidak menentu,” yang memicu ejekan keras.

Namun dalam siaran RAI pada hari Rabu, sorakan itu dihilangkan sepenuhnya dan digantikan oleh tepuk tangan.

Video mulai bermunculan di media sosial pada hari Kamis yang menunjukkan apa yang terjadi di lokasi kejadian, yang memicu kemarahan dan kekesalan di antara warga Italia. Beberapa orang menyebut insiden itu “tidak dapat diterima” dan “ilegal”, sementara yang lain menyamakannya dengan TV pemerintah Korea Utara.

Reaksi publik tersebut memicu tanggapan langsung dari lembaga penyiaran negara, yang mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan produksi program tersebut.

Pernyataan yang diunggah oleh Situs berita Italia FanPage pada hari Kamis, mengatakan bahwa pertunjukan tersebut “dilaksanakan dan disediakan oleh Asosiasi Festival Buku Taormina, yang mengurus semua aspek produksi tanpa melibatkan staf RAI atau sarana (produksi).”

“Bagaimanapun, RAI akan meminta klarifikasi untuk sepenuhnya menjernihkan apa yang terjadi”.

RAI sebelumnya pernah menuai kritik karena diduga gagal meliput pemerintahan sayap kanan Giorgia Meloni dengan cara jurnalistik yang berimbang dan objektif.

Pada bulan Mei lalu, jurnalis RAI keluar untuk menyerang liputan penyiar yang diduga biasmengecam “kontrol yang mencekik atas berita” oleh politisi dalam upaya mengubah RAI menjadi “megafon” pemerintah.

Menteri Sangiuliano juga menjadi sasaran kecaman setelah melakukan sejumlah kesalahan sejak menjabat menteri.

Patut dicatat, Sangiuliano mengakui bahwa ia memberikan suaranya untuk hadiah buku paling penting di Italia, “Premio Strega”, tanpa membaca satu pun buku dalam kompetisi tersebut, termasuk buku yang ia pilih.

Baru-baru saja, dia menyatakan bahwa Christopher Columbus menemukan Amerika berdasarkan teori Galileopadahal Columbus sebenarnya meninggal 50 tahun sebelum Galileo lahir.

Sumber