Lisa Nandy telah ditunjuk sebagai menteri kebudayaan Inggris yang baru atau, jika ingin menyebutnya dengan nama lengkap, menteri luar negeri untuk kebudayaan, media, dan olahraga. Nandy ditunjuk sebagai bagian dari kabinet baru oleh Keir Starmer, perdana menteri Inggris yang baru, menyusul kemenangan telak Partai Buruh dalam pemilihan umum pada tanggal 4 Juli, di mana partai tersebut memperoleh 412 kursi dan mengakhiri 14 tahun kekuasaan Konservatif.

Nandy menggantikan menteri Konservatif Lucy Frazer, yang ditunjuk pada Februari 2023 oleh Perdana Menteri Rishi Sunak yang akan lengser. Frazer adalah salah satu dari beberapa menteri kabinet yang kehilangan kursi mereka dalam pemilihan tersebut. Menteri lain yang kehilangan kursi mereka adalah Menteri Negara Bidang Kebudayaan, Media, dan Olahraga bayangan dari Partai Buruh, Thangam Debbonaire, yang diharapkan akan memangku jabatan di pemerintahan tetapi kalah telak dari pesaingnya dari Partai Hijau.

Nandy, yang telah menjadi anggota Parlemen sejak 2010, sebelumnya menjabat sebagai menteri kabinet bayangan untuk pembangunan internasional dan menteri perumahan bayangan. Ia mewakili daerah pemilihan Wigan, di Inggris Utara. Meskipun ia tidak memiliki hubungan langsung dengan industri media dan hiburan, karena telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di sektor publik, menurut profil Times of London, ibu Nandy adalah seorang produser televisi.

Pada tahun 2020, ia menulis artikel untuk situs web Partai Buruh berjudul: “Saya akan membela media yang bebas. Beginilah cara BBC seharusnya direformasi.” Di dalamnya, ia mengusulkan agar jika ia menjadi Perdana Menteri, ia akan mengenakan pajak kepada perusahaan media sosial untuk mendanai media lokal dan jurnalisme investigasi serta akan melindungi biaya lisensi BBC. Ia juga mengusulkan restrukturisasi dewan BBC. “BBC harus beralih ke model kepemilikan dan pengarahan oleh pemegang biaya lisensi,” tulisnya.

Nandy kini menjabat di tengah periode ketidakpastian bagi sektor layar lebar di Inggris, yang dipicu oleh dampak pascapandemi dan pemogokan penulis dan aktor Hollywood, ditambah dengan pengurangan anggaran, kemerosotan pasar iklan TV, dan penurunan pengeluaran oleh layanan streaming yang berdampak pada banyak hal pada tenaga kerja.

Awal tahun ini, pemerintah Konservatif memperkenalkan keringanan pajak film baru sebesar 40% untuk produksi di Inggris dengan anggaran di bawah $19 juta, yang ditujukan untuk meningkatkan sektor film independen yang hampir kolaps (pengeluaran turun menjadi hanya $150 juta pada tahun 2023). Meskipun mendapat pujian luas dari industri film, banyak yang mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan oleh pemerintah yang baru untuk melindungi sektor yang telah menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat dalam ekonomi Inggris tetapi semakin rapuh.

Sumber