Festival Cannes Lions yang bergengsi baru-baru ini menjadi saksi kemenangan bersejarah bagi Loewe, rumah mode mewah asal Spanyol, saat memenangkan Grand Prix di ajang perdana Luxury & Lifestyle Lions. Penghargaan ini diberikan atas kampanye inovatif mereka 'LOEWE x Suna Fujita,' sebuah kolaborasi yang merayakan keterampilan, keberlanjutan, dan warisan budaya. Kampanye mereka dibuat bersama studio keramik artisanal Jepang, Suna Fujita. Koleksi tas, aksesori, dan lainnya yang sangat eksklusif terinspirasi dan dibuat oleh dunia Suna Fujita yang unik.

Charles Georges-Picot, CEO Global Luxury Practice di Publicis Groupe dan Presiden Juri Luxury & Lifestyle Lions, memuji kampanye ini atas perpaduan keahlian tradisional dan desain kontemporer, menyoroti keterlibatan budaya dan komitmen terhadap keberlanjutan. “Kemewahan adalah soal kualitas dan kreativitas,” kata Georges-Picot. “Tapi itu belum cukup: Maison mewah juga punya tanggung jawab. Jonathan Anderson, direktur kreatif mereka sejak tahun 2017, melakukan semua itu, dan hal itu mendorong hasil. Ia mampu memadukan ketrampilan tradisional dengan desain kontemporer. Keterlibatan budaya dan keberlanjutan juga merupakan elemen kunci dari visinya. Keahlian dan perhatian terhadap detail terkecillah yang pada akhirnya mengangkatnya ke Grand Prix. Kampanye dengan Suna Fujita ini adalah contoh bagus tentang apa yang dilakukan LOEWE dengan sangat baik.”

Kampanye “Dekade Kebingungan” yang Menyenangkan:

Melengkapi kemenangan mereka di Cannes adalah kampanye media Loewe, “Decades of Confusion,” yang digawangi oleh aktor Dan Levy dan Aubrey Plaza dan dengan humor membahas pengucapan nama merek yang seringkali rumit, memikat penonton dengan pendekatannya yang ringan. Waktu komedi Levy dan Plaza serta chemistry di layar membuat kontennya relevan dan menarik, mendobrak cetakan iklan mewah tradisional, yang sering kali condong ke arah yang serius dan eksklusif.

Di satu tempat yang mengesankan, Levy dan Plaza terlibat dalam permainan bolak-balik tentang pengucapan yang benar, dengan Levy pada akhirnya membimbing pemirsa melalui “loh-WEH-veh” yang benar sementara Plaza dengan lucu mengilustrasikan kesalahan umum. Pendekatan ini tidak hanya mengungkap misteri merek tersebut tetapi juga memanusiakannya, membuat Loewe merasa lebih mudah diakses tanpa mengorbankan status kemewahannya.

Keberlanjutan menjadi prioritas:

Di bawah bimbingan Jonathan Anderson, Loewe sangat menekankan keberlanjutan, menyadari semakin pentingnya masalah ini di kalangan konsumen, terutama generasi muda. Kampanye Suna Fujita adalah sebuah ilustrasi dari fokus ini. Koleksinya bukan sekadar barang mewah; mereka dibuat dengan rasa hormat yang mendalam terhadap dampak lingkungan dan warisan budaya.

Inisiatif keberlanjutan Loewe melampaui lini produk mereka. Merek ini telah mengambil langkah signifikan dalam mengurangi jejak karbon dan meningkatkan transparansi dalam rantai pasokannya. Upaya-upaya ini diterima dengan baik oleh konsumen yang sadar lingkungan, membantu memperluas daya tarik Loewe di berbagai kelompok umur.

Warisan Keahlian:

Landasan identitas Loewe adalah keahliannya. Setiap produk Loewe merupakan bukti keterampilan dan dedikasi para perajinnya. Warisan ini dilestarikan dan dirayakan dalam setiap koleksi baru, memastikan bahwa meskipun merek ini terus berkembang, ia tidak akan pernah melupakan akarnya.

Kemitraan dengan Suna Fujita menggarisbawahi komitmen ini. Dengan memadukan keramik tradisional Jepang ke dalam desain mereka, Loewe tidak hanya memamerkan keterampilan yang luar biasa, tetapi juga memberi penghormatan kepada warisan budaya yang berbeda, memadukannya dengan warisan budaya mereka sendiri.

Penghargaan dan kampanye inovatif Loewe baru-baru ini menetapkan standar tinggi atas apa yang dapat dicapai oleh merek-merek mewah ketika mereka memadukan tradisi dengan modernitas, dan keahlian dengan keberlanjutan. Kemampuan merek untuk tetap relevan lintas generasi sambil mempertahankan nilai-nilai inti merupakan bukti daya tariknya yang abadi.

Strategi Loewe untuk menjangkau lintas generasi memiliki banyak sisi. Meskipun merek ini mempertahankan warisan dan standar pengerjaan yang tinggi, merek ini juga terlibat dengan budaya kontemporer dengan cara yang terasa autentik dan relevan.

Pada akhirnya, yang penting bukan sekadar bagaimana Anda mengucapkan nama itu; tetapi tentang memahami apa yang dilambangkan nama itu dan memastikan bahwa merek fesyen di setiap level, berfokus pada keberlanjutan dan menghadirkan kegembiraan bagi konsumen di setiap titik kontak.

Sumber