RIYADH: Kebangkitan kembali budidaya almond mulai merebak di sepanjang rute indah antara Taif dan Baha, menandakan kebangkitan praktik yang sudah mengakar kuat dalam jalinan budaya bagian Arab Saudi ini.

Fahd Al-Zahrani, direktur cabang setempat Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian, mengatakan bahwa pohon almond sekali lagi menjadi pemandangan umum di seluruh lanskap.

“Budidaya almond telah menyebar ke beberapa daerah termasuk Baha, Baljurashi, Al-Mandaq, Bani Hassan, dan Al-Qura,” katanya.

Permintaan terhadap produk turunan almond, termasuk mentega, permen, dan es krim, kata pakar. (SPA)

Pohon almond, anggota famili Rosaceae, sebagian besar ditanam di lahan pertanian di Pegunungan Sarawat, imbuhnya. Pohon almond mencakup lahan seluas sekitar 67 hektar di sana dan dianggap sebagai tanaman alternatif di wilayah tersebut.

“Hasil panen rata-rata adalah 1 ton buah hijau per 3,6 hektar,” kata Al-Zahrani kepada Saudi Press Agency. Ia mengatakan kementerian menawarkan peluang investasi di dua “kota almond” yang meliputi area seluas lebih dari 1,5 juta meter persegi, dan berupaya meningkatkan keterampilan petani melalui lokakarya.

Ini mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan pertanian pohon melalui inisiatif seperti program pertanian organik dan Saudi Reef, juga dikenal sebagai Program Pembangunan Pedesaan Pertanian Berkelanjutan, yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan diversifikasi pertanian dengan membantu pengembangan masyarakat pedesaan dan upaya untuk mencapai ketahanan pangan.

CEPATFAKTA

Kacang almond memiliki tempat khusus dalam masyarakat Saudi, di mana memberikan kacang almond kepada tamu dipandang sebagai ungkapan kemurahan hati dan penghargaan tinggi terhadap pengunjung.

Fawaz Al-Thaqafi, petani almond generasi ketiga yang baru-baru ini berpartisipasi dalam Festival Gandum dan Almond Negara Saya di Al-Mandaq, berbagi beberapa wawasan tentang industri yang sedang berkembang pesat ini.

“Pohon almond kami yang berusia seabad menghasilkan beberapa almond kualitas terbaik,” ungkapnya kepada SPA.

Proses budidaya, meski menguntungkan, bukan tanpa tantangan, imbuhnya. Petani berjuang melawan hama seperti lalat almond, yang dapat membunuh buah pohon, dan ancaman dari satwa liar setempat, khususnya monyet.

Pohon almond membutuhkan perawatan dan perhatian yang konstan sepanjang siklus hidup, dari bunga putih di bulan Februari hingga kacang matang di bulan Juli. Pada bulan Juli, almond sudah keras dan berada pada tahap yang dikenal sebagai “labab,” di mana orang sering mengonsumsi buah sebelum matang sepenuhnya, yang disebut “qadim.”

Al-Thaqafi berbicara tentang warisan tiga generasi keluarganya dalam budidaya almond dan kedalaman pengetahuan yang diwariskan selama bertahun-tahun. Ia mengatakan setiap aspek budidaya almond, mulai dari penanaman hingga panen, merupakan proses pembelajaran seumur hidup, dan menggambarkan proses rumit dalam memecahkan kulit almond, yang dikenal secara lokal sebagai “ghadarif,” sebuah tugas yang memakan waktu yang menuntut kesabaran dan upaya berkelanjutan.

Berbagai jenis almond ditanam di wilayah tersebut, imbuhnya, termasuk almond manis, almond pahit, dan varietas pegunungan lainnya. Yang paling menarik adalah varietas langka Al-Thaqafi yang disebut sebagai “tipe T.” Varietas ini dibudidayakan dalam kondisi tertentu, katanya, sehingga menghasilkan profil rasa yang khas dan kualitas yang unggul.

Kebun buahnya terdiri dari lebih dari 400 pohon, termasuk 300 pohon almond, dan ia berencana untuk memperluasnya menjadi lebih dari 1.000 pohon pada tahun 2028, mengingat meningkatnya permintaan akan produk turunan almond, termasuk mentega, permen, dan es krim, di antara konsumen lokal dan internasional.

Nadia Said Al-Zahrani, spesialis pangan dan gizi di Universitas Al-Baha, memuji petani lokal atas upaya mereka untuk mendiversifikasi produk almond dengan beralih ke produksi barang-barang seperti mentega almond organik dan tahini.

Dia menyoroti manfaat kesehatan dari kacang almond, yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal, serat, protein, magnesium, kalsium, kalium, seng, dan vitamin esensial seperti E dan K.

“Kacang almond juga kaya akan senyawa aktif biologis seperti flavonoid, yang memberikan banyak manfaat kesehatan termasuk meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah kanker, menyehatkan tulang, menyembuhkan luka, mendukung fungsi ginjal, serta menurunkan kadar gula darah dan kolesterol,” imbuh Al-Zahrani.

Setiap tahun, mekarnya pohon almond menciptakan pemandangan panorama yang memikat para pengamat saat menyebar di lereng gunung. Pemandangan yang menyerupai mutiara yang bertaburan itu mulai muncul di hari-hari terakhir musim dingin.

Satu pohon almond dapat menghasilkan sekitar 200 kilogram kacang setiap musim. Di Baha, harga sekarung almond bervariasi antara SR300-500 ($80-133), dengan beberapa varietas harganya bahkan lebih tinggi.

Pasar mengikuti pola musiman yang dapat diprediksi: Harga melonjak di awal musim, turun di tengah musim, lalu naik lagi menjelang akhir panen. Kacang almond dari daerah tersebut sangat populer, menarik pembeli dari seluruh Kerajaan dan sekitarnya.

Kacang almond memiliki tempat khusus dalam budaya Saudi, sering disajikan sebagai tanda keramahtamahan. Memberikan kacang almond kepada tamu dipandang sebagai ungkapan kemurahan hati dan simbol kedudukan terhormat yang dimiliki pengunjung dalam masyarakat Saudi.

Baha memiliki kesuburan tanah yang melimpah berkat sumber daya air dan iklim sedang sepanjang tahun. Pohon almond, yang dikenal karena ketahanannya terhadap berbagai kondisi iklim dan kebutuhan air yang rendah, sangat cocok untuk Baha karena musim produksinya bertepatan dengan musim hujan di daerah pegunungan pada akhir musim dingin.

Sumber