Beranda Politik Indonesia dituduh menghindari masalah HAM – Politik

Indonesia dituduh menghindari masalah HAM – Politik

1
0

ika sikap pemerintah terhadap isu-isu hak asasi manusia di negara ini masih menghindar dan bertentangan dengan kenyataan, kata para aktivis pada hari Senin, setelah sesi Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) minggu lalu di Jenewa, Swiss, yang menempatkan Indonesia dalam posisi defensif.

Pertanyaan dari para ahli ICCPR mengenai rekam jejak hak asasi manusia dan politik di Indonesia, termasuk beberapa orang yang meneliti netralitas Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada pemilu bulan lalu, dijawab dengan buruk atau diabaikan sama sekali oleh pemerintah, demikian pernyataan para aktivis di Jakarta.

Di Jenewa pekan lalu, sebuah dokumen berisi 26 catatan hak asasi manusia yang diajukan oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk kelompok masyarakat sipil, menjadi pusat perhatian dalam sesi dua hari laporan berkala kedua ICCPR mengenai Indonesia. Daftar tersebut menyoroti isu-isu mulai dari revisi KUHP yang disahkan tahun lalu dan pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu hingga kebebasan berekspresi.

Sesi tersebut, yang totalnya memakan waktu sekitar enam jam, menampilkan delegasi pemerintah, yang dipimpin oleh direktur jenderal kerja sama multilateral Kementerian Luar Negeri, yang membanggakan “perkembangan signifikan” dalam postur negara mengenai hak asasi manusia. Delegasi tersebut juga menerima pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh 18 ahli anggota ICCPR.

Namun tanggapan Indonesia, kata para aktivis pada hari Senin, bersifat defensif dan paling buruk menyimpang. Meskipun sebagian besar pertanyaan mengenai hak asasi manusia yang diajukan kepada delegasi telah berulang kali diangkat di tingkat internasional, seperti kasus kekerasan di Papua, pemerintah sejauh ini gagal memberikan jawaban baru atau memberikan pertanggungjawaban yang berarti, kata mereka.

“Jawaban yang diberikan sungguh mengejutkan, bahkan mengecewakan,” kata Wakil Direktur Kantor Amnesty International Indonesia Wirya Adiwena dalam jumpa pers di Jakarta, Senin. “Rasanya seperti déjà vu. Mereka terus mengulangi jawaban-jawaban khas mereka, menyembunyikan semuanya.”

Setiap Senin, Rabu dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan gambaran singkat tentang isu-isu terpenting hari ini, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Beberapa pertanyaan bahkan dilewati seluruhnya, kata aktivis lain yang hadir pada konferensi pers hari Senin, seperti Mulki Makmun dari Asia Justice and Rights (AJAR).

Source link
1711967055