Aliansi Jurnalis Independen (AJI Jakarta) cabang Jakarta mengecam kasus doxing (pengungkapan data rahasia) seorang jurnalis yang melaporkan data peningkatan impor barang-barang Israel ke Indonesia oleh seorang influencer media sosial, yang menuding pemberitaan itu sebagai berita bohong dan mengajak para pengikutnya untuk menjelek-jelekkan reporter itu.

Pada hari Selasa, influencer digital Erlangga Greschinov mengunggah di akun Instagram-nya tangkapan layar dari sebuah artikel yang ditulisnya Bisnis Indonesia oleh jurnalis Ni Luh Anggela yang melaporkan peningkatan impor Indonesia dari Israel sebesar 1,204 persen. Artikel tersebut mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Mei tahun ini yang mengindikasikan melonjaknya impor mesin dan peralatan mekanik Israel, elektronik, dan bahan kimia organik.

Saat membagikan artikel tersebut kepada 100.000 pengikutnya di Instagram, Erlangga mengaku data yang dikutip tidak tersedia di situs BPS.

Ia pun menyertakan tautan profil LinkedIn Anggela pada keterangan foto tersebut untuk meminta klarifikasi dan mengatakan, “kalau (wartawan) itu terbukti memalsukan (data), ya harus dipecat atau mengundurkan diri dari jabatannya.”

Website BPS, diakses oleh The Jakarta Post pada Kamis sore, ditampilkan nilai impor Indonesia dari Israel hingga April tahun ini. Namun, Badan Statistik biasanya memperbarui situsnya setiap akhir bulan, dan jurnalis tidak menutup kemungkinan untuk meminta data terkini langsung ke BPS.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, AJI Jakarta menyesalkan terjadinya doxing, dan menegaskan bahwa pengaduan terkait pers harus disampaikan melalui mekanisme hukum yang ada seperti Dewan Pers.

Setiap Senin, Rabu dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan ikhtisar ringkas tentang isu-isu terpenting hari itu, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk berlangganan buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Lebih Banyak Buletin

“AJI Jakarta mengecam segala bentuk teror yang dilakukan terhadap jurnalis dan media massa yang menjalankan kerja jurnalistik,” tulis asosiasi tersebut dalam pernyataan tertulisnya.

Sumber