Nasdaq dan Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memperluas kemitraan teknologi mereka yang akan membuat Bursa Efek Indonesia meningkatkan platform perdagangan intinya menjadi mesin pencocokan paling canggih di Nasdaq.

Kemitraan yang diperluas ini juga akan mencakup perpanjangan kemitraan pengawasan pasar Nasdaq dengan BEI, serta kesepakatan untuk meningkatkan bisnis indeks BEI guna membantu menumbuhkan ekosistem pasar modal global.

Nasdaq telah menjalin sejumlah kemitraan teknologi di sistem keuangan Indonesia, termasuk menyediakan teknologi pengawasan kepada Otoritas Jasa Keuangan, OJK; platform teknologi yang menjadi landasan Kustodian Sentral Efek Indonesia, KSEI; dan solusi perbendaharaan Calypso kepada Bank Indonesia.

Keputusan BEI untuk memodernisasi arsitektur dasarnya sejalan dengan pilar strategis yang ditetapkan OJK untuk 'mengembangkan pasar modal yang kuat, stabil, dan berkelanjutan yang dapat mendukung perkembangan perekonomian Indonesia'.

“Dengan peningkatan sistem perdagangan dan infrastruktur teknologi ini, kami berharap menjadi lebih kompetitif dan tetap menarik bagi investor domestik dan internasional,” kata Sunandar, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI.

“Kami yakin kemitraan ini akan mempercepat kemajuan modernisasi pasar modal Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.”

Platform Nasdaq mendukung perdagangan kelas aset tradisional serta aset digital, menawarkan fleksibilitas untuk mendukung rencana BEI untuk meningkatkan jumlah produk dan layanan yang ditawarkan kepada klien.

Di tempat lain, dengan menghadirkan arsitektur baru pada bisnis Indeks, BEI akan dapat dengan cepat merancang dan meluncurkan indeks baru.

“Nasdaq memainkan peran penting dalam kisah modernisasi Indonesia,” kata Magnus Haglind, kepala teknologi pasar di Nasdaq.

“(…) Dengan mendukung pengembangan ekosistem pasar modal yang mendalam dan canggih di Indonesia, kami dapat membantu mewujudkan pertumbuhan dan kesejahteraan di seluruh negeri dan wilayah yang lebih luas.”

Sumber