Caritas Indonesia, yang dikenal sebagai Karina KWI, menegaskan kembali dedikasinya untuk membina 'Gereja Kaum Miskin' pada perayaan ulang tahunnya yang ke-18.

Oleh Mathias Hariyadi, LiCAS News

Acara tersebut menampilkan Misa Kudus yang dihadiri oleh para uskup Indonesia, calon donor, dan perwakilan dari kelompok yang mendapat manfaat dari bantuan lembaga tersebut.

Dikenal karena menyediakan paket bantuan tanggap darurat, Caritas Indonesia sangat penting dalam mengarahkan dana dari donor lokal dan internasional kepada mereka yang membutuhkan melalui berbagai program.

Uskup Anton B. Subianto, OSC, dari Bandung, presiden KWI, menyoroti peran lembaga tersebut selama perayaan tersebut. “Hari ini, bersama beberapa uskup, kami mengucap syukur kepada Tuhan atas Karina KWI, lembaga kemanusiaan kami yang mewujudkan semangat belas kasih Gereja Katolik di Indonesia dan luar negeri,” ujarnya.

“Caritas Indonesia menandai hari jadinya yang ke-18 dengan Misa Kudus yang dihadiri oleh Uskup Anton B. Subianto OSC dari Bandung, para pendeta lainnya, dan para donatur, memperkuat komitmen mereka terhadap 'Gereja Kaum Miskin' dan melayani mereka yang membutuhkan.”  Foto oleh Budi Handoyo

“Caritas Indonesia menandai hari jadinya yang ke-18 dengan Misa Kudus yang dihadiri oleh Uskup Anton B. Subianto OSC dari Bandung, para pendeta lainnya, dan para donatur, memperkuat komitmen mereka terhadap 'Gereja Kaum Miskin' dan melayani mereka yang membutuhkan.” Foto oleh Budi Handoyo

Uskup Subianto memuji motivasi unik para donatur Katolik, dan mencatat bahwa kontribusi mereka “didorong oleh iman dan nilai-nilai Kristiani, yang kami yakini memperkaya kehidupan masa depan kita dengan kebajikan.”

Ia juga menunjukkan bahwa upaya kemanusiaan Karina KWI telah menjangkau lebih dari Indonesia, merujuk pada inisiatif bantuan baru-baru ini di Turki dan Bangladesh setelah terjadinya gempa bumi yang parah.

Uskup AM Sutrisnaatmaka, MSF, dari Palangka Raya, mengakui kontribusi amal yang signifikan. “Donor kami segera tanggap terhadap bencana, yang mencerminkan semangat dasar Caritas Indonesia,” ujarnya.

Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, banyak profesional Katolik yang berafiliasi dengan Karina KWI.

Ibu Fransiska Mok, seorang bankir terkemuka, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kredibilitas lembaga tersebut. “Kami secara ketat mematuhi protokol audit, memastikan semuanya dikelola dengan sempurna,” katanya.

“Caritas Indonesia menandai hari jadinya yang ke-18 dengan Misa Kudus yang dihadiri oleh Uskup Anton B. Subianto OSC dari Bandung, para pendeta lainnya, dan para donatur, memperkuat komitmen mereka terhadap 'Gereja Kaum Miskin' dan melayani mereka yang membutuhkan.”  Foto oleh Budi Handoyo

“Caritas Indonesia menandai hari jadinya yang ke-18 dengan Misa Kudus yang dihadiri oleh Uskup Anton B. Subianto OSC dari Bandung, para pendeta lainnya, dan para donatur, memperkuat komitmen mereka terhadap 'Gereja Kaum Miskin' dan melayani mereka yang membutuhkan.” Foto oleh Budi Handoyo

Bapak HY Susmanto, mantan Direktur Bank Indonesia, mendukung upaya organisasi ini untuk meningkatkan visibilitasnya. “Ini adalah momen yang tepat bagi Caritas Indonesia untuk mempromosikan dirinya sebagai cabang kemanusiaan gereja yang penting,” katanya.

Ibu Rina Bambang menyoroti sifat kolaboratif dari misi mereka. “Kami mengandalkan partisipasi aktif jemaat kami untuk melaksanakan misi kasih sayang kami,” katanya.

Romo Freddy Taruk, direktur eksekutif Caritas Indonesia, menjelaskan bahwa lembaga tersebut merupakan bagian dari Caritas Internationalis, yang beroperasi di 162 negara. “Sebagai jemaat gereja, kami berkomitmen untuk menangani kebutuhan kemanusiaan secara global,” katanya.

Artikel ini awalnya diterbitkan pada https://www.licas.news/. Seluruh hak cipta. Penerbitan ulang tanpa izin oleh pihak ketiga tidak diperbolehkan.

Sumber