Jakarta. Indonesia masih jauh dari separuh target penerimaan pajaknya karena negara berpenduduk padat ini hanya mengumpulkan Rp 760,38 triliun (sekitar $46,3 miliar) sepanjang tahun ini hingga bulan Mei.

“Kami telah mencapai 38,23 persen dari target (penerimaan pajak) tahun ini,” Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam jumpa pers virtual, Kamis.

Menurut Sri Mulyani, sekitar Rp 443,72 triliun yang dipungut pemerintah berasal dari pajak penghasilan nonmigas atau 41,73 persen dari target negara. Namun PPh nonmigas turun 5,41 persen. Menteri mengaitkan penurunan ini dengan melemahnya harga komoditas.

Sri Mulyani menambahkan: “(Perusahaan pertambangan) masih membukukan keuntungan, namun pendapatannya menurun. Hal ini mempengaruhi pembayaran pajak mereka.”

Pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak barang mewah mencapai Rp 282,34 triliun atau 34,8 persen dari target. Kegiatan ekonomi telah menyebabkan peningkatan koleksi mereka sebesar 5,72 persen.

Pemerintah telah mencapai 38,38 persen pajak penghasilan migas setelah mengumpulkan sekitar Rp 29,31 triliun sepanjang tahun ini. Namun pajak penghasilan sektor migas mengalami kontraksi 20,64 persen. Sri Mulyani menyalahkan rendahnya pajak penghasilan sebagai penyebab menurunnya produksi migas.

Pajak bumi dan bangunan serta pajak lainnya mencapai Rp 5 triliun, atau sekitar 13,26 persen dari target yang ditetapkan tahun ini, atau turun 15,03 persen, menurut Sri Mulyani.

Tag: Kata Kunci:

Sumber