Jika Anda Diberi Harga Mobil Hybrid, Anda Akan Lebih Terjangkau

TANGERANG – Perkembangan kendaraan elektrifikasi kini berlangsung pesat, baik kendaraan listrik murni (EV) maupun gerakan hybrid yang makin laku di pasaran.

Kendaraan hibrida dianggap sebagai langkah yang tepat dalam menjembatani elektrifikasi lengkap untuk memperlancar langkah-langkah menuju netralitas karbon. Teknologi ini menggabungkan pengemudi listrik atau baterai dengan mesin bensin murni (ICE).

Selain itu, kendaraan hibrida juga dinilai memiliki peran dalam mengurangi emisi sehingga dinilai layak untuk mendapatkan insentif dari pemerintah seperti kebijakan pada kendaraan listrik di Indonesia. Dan terakhir, pemerintah menyatakan bahwa insentif ini tengah dipersiapkan.

Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandi, mengatakan insentif hybrid sangat layak diterapkan karena memiliki peran besar dalam menekan jumlah emisi, khususnya pada kendaraan produksi lokal.

“Sekarang sudah ada insentif yang diberikan kepada BEV, terutama yang produksi dalam negeri, tentu ada pertimbangan dalam memberikan insentif hybrid tanpa melupakan listrik murni,” kata Anton saat berbincang dengan awak media di ICE BSD, Tangerang.

Ia pun mencontohkan Thailand yang lebih dulu menerapkan insentif hybrid, di mana mobil yang satu ini seperti Yaris Cross HEV bisa mencapai Rp300 juta. Sementara di Indonesia dijual dengan harga Rp400 juta.

“Ambil contoh di Thailand, harga Yaris Cross HEV bisa mencapai Rp300 juta dengan insentif, sedangkan di Indonesia bisa menyentuh Rp400 juta,” imbuh Anton.

Selain itu, Anton berpendapat bahwa tidak semua masyarakat bisa menggunakan EV di Indonesia sehingga insentif hybrid sangat layak diterapkan bagi seluruh masyarakat yang ingin berkontribusi dalam mengurangi jumlah emisi karbon.

“Jadi, insentif hibrida ini penting karena kita tidak ingin memberikan insentif hanya kepada kelompok tertentu saja, kita ingin memberikan insentif kepada orang-orang yang berkontribusi terhadap pengurangan emisi dan produksi dalam negeri,” kata Anton.

Meski demikian, Anton juga mengatakan pihaknya akan menunggu respons pemerintah terkait hal tersebut dan berharap kebijakan tersebut bisa segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Hal itu bisa dimaklumi karena kondisi pemerintahan saat ini sedang dalam masa transisi, jadi kami berikan waktu,” pungkas Anton.

Sepanjang semester pertama tahun ini, penjualan kendaraan hybrid mencapai 24.770 unit, meningkat hingga 49 persen dari tahun lalu. Toyota All-New Kijang Innova Zenix masih menjadi mobil hybrid terlaris di Tanah Air dengan penjualan sebanyak 10.074 unit, disusul Suzuki XL7 Hybrid sebanyak 4.945 unit, dan Ertiga Hybrid sebanyak 2.391 unit.


Versi bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Arab, dan Prancis dibuat secara otomatis oleh AI. Jadi mungkin masih ada ketidakakuratan dalam penerjemahan, mohon selalu gunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama kami. (sistem didukung oleh DigitalSiber.id)



Sumber