BULUNGAN, KALIMANTAN UTARA: Di tengah hutan lebat Kalimantan Utara, sebuah helikopter mendarat pada tanggal 30 Mei, membawa seorang tamu istimewa sambil meniupkan debu ke mata petugas keamanan di dekatnya.

Mengenakan kemeja batik hijau dan biru, taipan bisnis dan adik laki-laki presiden baru Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mendarat di Kabupaten Bulungan dengan rencana besar.

Mengunjungi lokasi rencana Kayan Cascade, Bapak Hashim menyatakan minatnya untuk berinvestasi pada proyek yang bisa menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di Asia Tenggara setelah rencana penyelesaiannya pada tahun 2035.

Targetnya berkapasitas 9.000 megawatt dengan mengandalkan air sungai Kayan, salah satu sungai terbesar di Kalimantan.

“Proyek ini tidak hanya akan menyediakan sumber energi yang bersih dan berkelanjutan, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar,” kata Bapak Hashim kepada wartawan saat kunjungannya.

“Saya sudah lama tertarik berinvestasi di energi hijau dan terbarukan,” tambahnya.

“Proyek energi bersih dan hijau inilah yang dicari dunia. Saya berharap semua pihak akan mendukung proyek yang sangat strategis ini.”

Setelah selesai, pembangkit listrik tenaga air tersebut dijadwalkan untuk menyediakan listrik tidak hanya bagi masyarakat di Kalimantan Utara tetapi juga bagi ibu kota baru Indonesia yang direncanakan, Nusantara, di Kalimantan timur, sekitar 430 km jauhnya.

PT Kayan Hydro Energy, perusahaan di balik proyek ini, sedang mencari investor untuk inisiatif senilai US$17,8 miliar ini, menyusul penarikan diri dari mitra internasional, China Power dan Sumitomo.

Badan Usaha Milik Negara Tiongkok Penarikan diri China Power disebabkan oleh pembatasan terkait pandemi, sementara pemutusan hubungan perusahaan perdagangan Jepang Sumimoto dengan PT Kayan Hydro Energy diumumkan pada bulan Mei.

Sumber