Bang Kyung-man (kelima dari kanan), Presiden KT&G, dan Adikaryono, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Indonesia, beserta sejumlah pejabat penting lainnya, berpose untuk foto peringatan pada upacara peletakan batu pertama Pabrik Indonesia 23 pada tanggal 26 April. (Disediakan oleh KT&G)
Bang Kyung-man (kelima dari kanan), Presiden KT&G, dan Adikaryono, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Indonesia, beserta sejumlah pejabat penting lainnya, berpose untuk foto peringatan pada upacara peletakan batu pertama Pabrik Indonesia 23 pada tanggal 26 April. (Disediakan oleh KT&G)


KT&G, perusahaan tembakau terkemuka Korea Selatan, tengah membuat langkah signifikan dalam memperluas jejak globalnya dengan mendirikan fasilitas produksi dan anak perusahaan baru di berbagai wilayah. Langkah strategis ini bertujuan untuk memenuhi permintaan produknya yang terus meningkat di pasar internasional.


Pada bulan Januari, KT&G mendirikan anak perusahaan penjualan dan manufaktur di Kazakhstan, yang menandai dimulainya strategi ekspansi agresifnya di bawah kepemimpinan Presiden Bang Kyung-man. Segera setelah menjabat pada bulan Maret, Bang menerapkan pembentukan Perusahaan Independen Korporat (CIC) dan kantor pusat produksi untuk setiap wilayah di luar negeri, termasuk Asia-Pasifik dan Eurasia, untuk merampingkan operasi dan meningkatkan fokus regional.


Pada tanggal 26 April, telah dilaksanakan upacara peletakan batu pertama untuk Pabrik KT&G Indonesia ke-23 di Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Acara tersebut dihadiri oleh Bang Kyung-man, Adikaryono, Gubernur Provinsi Jawa Timur, dan pejabat penting lainnya. Pabrik baru seluas 190.000 meter persegi ini dijadwalkan beroperasi pada tahun 2026 dan akan memproduksi 21 miliar batang rokok per tahun. Penambahan ini akan menambah total kapasitas produksi KT&G di Indonesia menjadi sekitar 35 miliar batang rokok per tahun.


“Ekspansi KT&G di Indonesia merupakan bukti komitmen kami untuk memenuhi permintaan produk kami yang terus meningkat di Asia Tenggara,” kata Bang Kyung-man dalam acara tersebut. “Kami berdedikasi untuk membangun rantai nilai lengkap yang akan meningkatkan kemampuan produksi dan kehadiran pasar kami.”


Menurut sumber industri pada tanggal 28, KT&G juga sedang membangun pabrik baru di Provinsi Almaty, Kazakhstan, seluas sekitar 200,000 meter persegi. Fasilitas ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar Eurasia.


Penjualan rokok KT&G di luar negeri menunjukkan peningkatan yang luar biasa, meningkat dari 38,8 miliar batang pada tahun 2021 menjadi 49,4 miliar batang pada tahun 2022, dan 53,2 miliar batang pada tahun 2023. Penjualan batang NGP (rokok elektrik) perusahaan di luar negeri juga mengalami pertumbuhan yang stabil, dari 3,7 batang. miliar batang pada tahun 2021 menjadi 5,8 miliar batang pada tahun 2022, dan 8,2 miliar batang pada tahun 2023.


Di pasar Asia Tenggara, produk KT&G 'Kreteks' yang memadukan cita rasa cengkeh khas Indonesia dalam 'Esse' telah meraih popularitas yang signifikan. Tahun lalu, penjualan rokok perusahaan tersebut di Indonesia mencapai sekitar 12 miliar batang. Pangsa Indonesia dalam bisnis rokok KT&G di luar negeri telah meningkat dua kali lipat dari 13,4% pada tahun 2021 menjadi 25,2% pada kuartal pertama tahun ini.


Rokok elektrik 'lil', yang diperkenalkan di Estonia pada kuartal kedua tahun ini, juga memperluas pengaruhnya berdasarkan kemitraan jangka panjang selama 15 tahun dengan Philip Morris International. Hingga saat ini, 'lil' telah memasuki 32 negara, semakin memantapkan kehadiran KT&G di pasar rokok elektrik global.


Bang Kyung-man secara aktif mengunjungi pasar lokal dan memeriksa kondisi bisnis, termasuk kantor KT&G di Mongolia dan anak perusahaannya di Taiwan, untuk memastikan strategi perusahaan selaras dengan dinamika pasar regional.


Adikaryono, Gubernur Provinsi Jawa Timur, menyatakan dukungannya terhadap investasi KT&G di wilayah tersebut, dengan menyatakan, “Pembangunan fasilitas produksi baru oleh KT&G tidak hanya akan meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kami. Kami menyambut baik komitmen mereka untuk provinsi kami.”


Ketika KT&G terus memperluas operasi globalnya, perusahaan ini bertujuan untuk membangun rantai nilai yang kuat yang akan meningkatkan kemampuan produksi dan kehadiran pasarnya. Dengan pabrik baru di Indonesia dan Kazakhstan, KT&G memiliki posisi yang baik untuk memenuhi permintaan produk-produknya yang terus meningkat di pasar internasional. Inisiatif strategis perusahaan di bawah kepemimpinan Presiden Bang Kyung-man diharapkan dapat mendorong pertumbuhan lebih lanjut dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam industri tembakau.

Sumber