Rifda Irfanaluthfi, 24 tahun, penduduk asli Jakarta, Indonesia, telah berlatih senam artistik sejak kelas satu sekolah. Saat ini, ia menjadi pesenam Indonesia pertama yang lolos ke Olimpiade. Irfanaluthfi telah dipilih oleh Komite Olimpiade Nasional Indonesia untuk berkompetisi pada kompetisi senam artistik putri di Paris. Ia sudah menulis sejarah dengan kehadirannya, dan dengan kata-katanya sendiri, “Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa pesenam Indonesia ada di sana.”

Irfanaluthfi akan melakukan debut Olimpiade pada 28 Juli 2024 pada kompetisi senam artistik putri yang akan berlangsung di Bercy Arena.

Pelatih lama Rifda dan mantan pesenam profesional Eva Butar-Butar mengatakan partisipasi atlet tersebut di Paris akan menjadi “momen terobosan bagi olahraga di Indonesia”.

'Ini bukan untukku sendiri'

Pencapaian ini merupakan sebuah terobosan baru bagi olahraga ini dan negara ini, karena senam menjadi olahraga yang sering diabaikan di kawasan Asia Tenggara. Partisipasi Irfanaluthfi dalam Olimpiade akan meningkatkan kesadaran tentang olahraga dan dapat menginspirasi generasi baru pesenam Indonesia.
Menurut sebuah artikel oleh Organisasi OlimpiadeIrfanaluthfi mengatakan, “Ini bukan untuk saya sendiri. Saya ingin memberikan motivasi kepada semua orang, terutama para atlet muda, tidak hanya untuk senam artistik tetapi juga di cabang olahraga lain yang belum pernah lolos ke Olimpiade. Saya ingin sampaikan kepada mereka jika saya bisa. itu, maka kamu juga bisa.”

Perjalanan sejauh ini

Berada di peringkat 52 dunia, Rifda telah lama bercita-cita menjadi atlet profesional, beralih dari renang ke senam pada usia enam tahun dan memenangkan banyak hadiah, lapor Reuters.

Dia melakukan debut internasionalnya di Piala Dunia Doha pada tahun 2015, gagal melewati kualifikasi. Kualifikasi olimpiade ini telah ia tekuni sejak tahun 2015. Sebelumnya, Irfanaluthfi bekerja sebagai PNS di Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tahun 2015. Indonesiayang membuatnya dinobatkan sebagai Mahasiswa Inspiratif 2019.

Ia menyatakan berencana pensiun pada tahun 2024, setelah berlaga di Olimpiade Paris, setelah itu ia akan mendapatkan gelar master dan menjadi a. olahraga senam pengajar.
Ia juga berpartisipasi dalam Asian Games 2018 dan Islamic Solidarity Games 2017 di Baku. Ia juga sudah lama mengikuti SEA Games, antara lain pada SEA Games 2015 di Singapura, Kuala Lumpur 2017, Filipina 2019, dan Vietnam 2021.

Penghargaan

Dia adalah juara SEA Games empat kali dan peraih medali tiga kali di Seri Piala Dunia FIG. Dia juga tahun 2018 Asian Games peraih medali perak senam lantai dan peraih medali emas senam lantai all around, vault, dan floor pada Indonesia Games 2016. Pada SEA Games 2015, ia menjadi satu-satunya orang Indonesia yang meraih medali.

Pada tahun 2019, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Jakarta di Indonesia menganugerahkannya prestasi olahraga. Ia juga mendapatkan Trofi AGF untuk skor eksekusi putri terbaik pada ajang Piala Dunia 2023 di Baku, Azerbaijan.

Sumber