PALU, Indonesia — Polisi elit kontraterorisme Indonesia menangkap delapan tersangka militan dalam beberapa hari terakhir yang diyakini merupakan bagian dari sel baru yang terkait dengan Jemaah Islamiyah, sebuah kelompok yang terkait dengan al-Qaeda, kata pihak berwenang pada hari Sabtu.

Polisi melakukan penggerebekan di provinsi Sulawesi Tengah antara Selasa dan Kamis, kata Agus Nugroho, kapolda provinsi tersebut, dan menambahkan bahwa lima tersangka ditangkap di kota Palu, dua di Sigi, dan satu di Poso yang dikenal sebagai sarang ekstremis.

Dua laptop, beberapa telepon seluler dan dokumen, termasuk buku-buku jihad disita dan para tersangka sedang diinterogasi, kata Nugroho.

Juru Bicara Polri Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan penangkapan tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh dari 59 terduga militan yang ditahan pada Oktober 2023.

“(Kedelapan) itu semuanya aktif mengikuti kegiatan organisasi, khususnya pelatihan ala militer dan penggalangan dana atas dugaan rencana aksi teror,” kata Andiko kepada wartawan di Mabes Polri, Ibu Kota, Jakarta. Dia menambahkan bahwa para pemimpin kelompok tersebut dan pejuang veteran di Afghanistan sedang merekrut dan melatih anggota baru.

Jemaah Islamiyah bertanggung jawab atas beberapa serangan di Indonesia, yaitu pemboman tahun 2002 di pulau resor Bali yang menewaskan 202 orang, sebagian besar wisatawan asing. Pengadilan melarang kelompok tersebut pada tahun 2008 dan tindakan keras kontraterorisme yang terus-menerus, yang didukung oleh Amerika Serikat dan Australia, semakin melemahkan kelompok tersebut.

Tahun lalu, polisi menangkap total 142 tersangka militan, termasuk empat perempuan, dan menembak mati dua orang lainnya di pulau Sumatra bagian selatan.

Serangan-serangan militan terhadap orang asing di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah digantikan oleh serangan-serangan yang lebih kecil dan tidak terlalu mematikan yang menargetkan pemerintah, terutama polisi dan pasukan anti-terorisme, dan orang-orang yang dianggap militan sebagai kafir, terinspirasi oleh taktik kelompok ISIS di luar negeri.

___

Penulis Associated Press Niniek Karmini di Jakarta, Indonesia, berkontribusi untuk laporan ini.

Sumber