Jakarta. Menteri Investasi Luhut Binsar Pandjaitan baru-baru ini mengatakan raksasa tekstil China akan membangun pabrik di Indonesia. Pengumumannya datang di tengah PHK massal di sektor ini.

Luhut tidak menyebutkan nama perusahaan China tersebut. Investor misterius itu juga akan mendirikan asrama yang bisa menampung para pekerjanya. Pabrik tersebut kemungkinan besar terletak di dekat kecamatan Kertajati, Jawa Barat, menurut Luhut.

“Saya berbicara dengan perusahaan tekstil (Tiongkok). Kemungkinan besar mereka akan berinvestasi (atau membangun pabrik) di dekat Kertajati,” kata Luhut, Selasa.

Dia menambahkan: “Ini akan menjadi pabrik yang sangat besar. Mereka akan mempekerjakan 30.000 pekerja dan bahkan mendirikan perumahan bagi para karyawan. Ini adalah model industri garmen kelas atas.”

Luhut mengaku sudah berbicara dengan Menteri Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono terkait izin lahan perusahaan China tersebut.

“Setelah izinnya keluar, mereka (investor) bisa langsung melakukan grounding (pabrik),” kata Luhut.

Industri tekstil Indonesia saat ini sedang mengalami gelombang pemutusan hubungan kerja. Menurut Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPN), hampir 50.000 pekerja industri tekstil telah di-PHK sepanjang tahun ini hingga awal Juni. Perusahaan-perusahaan tersebut tidak ingin namanya terungkap karena takut mengkhawatirkan bank dan pembeli. Lembaga pemikir Celios menyalahkan PHK industri ini karena masuknya tekstil impor Tiongkok yang lebih murah dibandingkan tekstil lokal.

Investor Tiongkok telah melakukan akumulasi investasi sebesar $1,87 miliar di Indonesia sepanjang kuartal pertama tahun 2024. Tiongkok juga merupakan investor asing terbesar ketiga bagi Indonesia selama periode tersebut, menurut data Kementerian Investasi.

Tag: Kata Kunci:

Sumber