JakartaTaksi terbang Hyundai yang akan beroperasi di ibu kota baru Indonesia, Nusantara (IKN), akan segera memulai uji terbang bulan ini. Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan panduan bagi operator untuk memastikan uji coba berjalan lancar.

Kementerian Perhubungan telah menyetujui uji terbang taksi terbang Hyundai. Namun, uji coba tersebut tidak boleh mengganggu rute udara pesawat berawak.

“Operator atau penyedia jasa harus memastikan wilayah udara yang digunakan untuk taksi terbang tidak bersinggungan dengan wilayah udara pesawat berawak,” kata Sigit Hani Hadiyanto, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Selasa.

Pembatasan ini diperlukan karena taksi terbang, yang pada dasarnya diklasifikasikan sebagai kendaraan udara tak berawak atau perangkat mobilitas udara perkotaan (UAM), beroperasi secara berbeda dari pesawat konvensional. Oleh karena itu, mekanisme penerbangannya harus tetap terpisah dari pesawat konvensional.

“Saat ini, kebijakan mengamanatkan bahwa setiap kendaraan udara tanpa awak, UAM, drone, atau taksi terbang harus beroperasi di wilayah udara terpisah,” jelas Hadiyanto.

Ia juga mencatat bahwa regulasi seputar UAM masih menjadi perdebatan di seluruh dunia. Banyak negara dan otoritas terkait terus melakukan studi lebih lanjut tentang aspek operasional taksi terbang.

“Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) masih melakukan kajian terkait hal ini. Kami juga mengacu pada temuan mereka,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Sigit menyebutkan, penggunaan taksi terbang di IKN harus memiliki izin operasional sebagaimana pesawat tanpa awak lainnya dan tidak boleh dilakukan di wilayah udara mana pun tanpa izin yang sah.

Oleh karena itu, ia menekankan perlunya operator berkoordinasi secara efektif dengan bandara setempat dan penyedia layanan navigasi untuk menghindari konflik wilayah udara.

“Izin akan diberikan jika semua persyaratan dan penilaian keselamatan terpenuhi,” kata Sigit.

Model taksi terbang yang diproyeksikan untuk IKN adalah Hyundai Supernal eVTOL S-A2. Berikut spesifikasinya:

  • Desain: Pesawat ekor V
  • Kecepatan: 120 mph (193 km/jam)
  • Ketinggian: 1.500 kaki
  • Jangkauan: 25 hingga 40 mil (40 hingga 64 km)
  • Penggerak: Penggerak listrik terdistribusi dengan delapan rotor miring
  • Tingkat Kebisingan: 65 dB saat lepas landas dan mendarat vertikal, 45 dB pada penerbangan horizontal
  • Kapasitas: Taksi udara Hyundai dapat mengangkut hingga lima orang, termasuk seorang pilot.

Tag: Kata Kunci:

Sumber