TOKYO (AP) — Tiga mayat ditemukan di dalam kawah di puncak Gunung Fuji, gunung paling terkenal di Jepang, dan salah satunya sudah diturunkan dari lereng, kata polisi, Kamis.

Identitas korban, termasuk jenis kelamin atau usia, belum dikonfirmasi. Upaya untuk membawa pulang dua jenazah lainnya akan dilanjutkan pada hari Jumat atau lebih lambat, tergantung pada kondisi cuaca, kata mereka. Pencarian dibatalkan pada hari Kamis karena prakiraan hujan lebat.

Tidak jelas apakah ketiga orang itu mendaki gunung setinggi 3.776 meter (12.388 kaki) itu bersama-sama, karena jasad mereka ditemukan terpisah beberapa meter.

Musim pendakian resmi belum dimulai ketika para pendaki memasuki gunung dari sisi Prefektur Shizuoka.

Laporan media Jepang menunjukkan sebuah kendaraan yang membawa salah satu jenazah melaju ke kantor polisi di Prefektur Shizuoka. Tim penyelamat sedang mencari seorang pria berusia 53 tahun yang telah dilaporkan hilang.

Secara terpisah, layanan berita Kyodo mengatakan pendaki profesional Keita Kurakami, 38, meninggal di rumah sakit setelah ditemukan oleh polisi saat mendaki Fuji dari sisi gunung di Prefektur Yamanashi.

Gunung Fuji dapat didaki dari prefektur Yamanashi dan Shizuoka. Musim pendakian dimulai di Yamanashi mulai 1 Juli.

Gunung Fuji, yang terkenal karena ukiyoe, atau cetakan balok kayu, yang dibuat oleh maestro Edo pada abad ke-18 dan ke-19 Katsushika Hokusai dan Utagawa Hiroshige, adalah tujuan wisata yang populer.

Para ahli memperingatkan bahwa suhu bisa sangat dingin, bahkan di musim panas, dan perlengkapan yang tepat, sepatu bot pendakian, dan pakaian sangat penting. Para pendaki juga berisiko terkena penyakit ketinggian jika mereka mendaki terlalu cepat.

Gunung Fuji yang indah telah lama menjadi simbol ikonik Jepang, dengan lerengnya yang terbentang anggun dan lapisan es putih yang menonjol di tengah danau dan sawah yang tenang.

Sebanyak 300.000 orang mendaki Fuji setiap tahunnya, dan menyaksikan matahari terbit dari puncak gunung merupakan pengalaman spiritual yang didambakan. Namun kekhawatiran semakin meningkat akhir-akhir ini kepadatan akibat masuknya wisatawan.

Kota Fujikawaguchiko di Yamanashi mendirikan layar hitam besar di sepanjang trotoar untuk menghalangi pandangan Gunung Fuji dan mencegah kerumunan orang mengambil foto.


Yuri Kageyama ada di X: https://twitter.com/yurikageyama

Hak cipta 2024 The Associated Press. Semua hak dilindungi undang-undang. Materi ini tidak boleh diterbitkan, disiarkan, ditulis ulang, atau didistribusikan ulang tanpa izin.



Sumber