Xurya, perusahaan energi terbarukan yang menawarkan penyewaan panel surya atap tanpa biaya awal di Indonesia, mengumumkan investasi tambahan sebesar US$55 juta. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Norwegian Climate Investment Fund yang dikelola oleh Norfund, dengan partisipasi dari Swedfund, Clime Capital sebagai pengelola SEACEF II, British International Investment (BII), dan AC Ventures.

Dengan pendanaan baru ini, Xurya kini telah menerima investasi lebih dari US$90 juta hingga saat ini.

Xurya adalah perusahaan energi terbarukan pertama di Indonesia yang menerima pendanaan langsung dari Dana Investasi Iklim Norwegia dan Swedfund, Lembaga Keuangan Pembangunan (DFI) Swedia.

Kesepakatan ini juga menandai investasi ekuitas pertama di Indonesia oleh BII, DFI dan investor berdampak dari Inggris, di bawah strategi investasi 2022-2026 saat ini. Clime Capital dan AC Ventures adalah investor tetap di Xurya.

Didirikan pada tahun 2018, Xurya merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang menawarkan penyewaan panel surya atap tanpa biaya awal, yang secara signifikan meningkatkan adopsi panel surya atap di sektor komersial dan industri. Xurya terus berinovasi, menjadi perusahaan pertama yang memanfaatkan IoT untuk operasi panel surya jarak jauh di Indonesia dan menggabungkan pembelajaran mesin dalam operasi panel surya.

Eka Himawan, Managing Director Xurya, menyatakan bahwa pendanaan baru ini akan membantu perusahaan menjadi kompetitif secara global. “Dengan dukungan dari para investor kelas dunia ini, kami akan terus menghasilkan inovasi yang mendukung transisi energi nasional yang berkelanjutan dan bertujuan untuk bertransformasi menjadi perusahaan kelas dunia dalam beberapa tahun ke depan,” kata Eka.

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Pemerintah Indonesia telah menguraikan peta jalan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, yang mencakup peningkatan proporsi energi terbarukan, seperti tenaga surya, dalam bauran energi nasional.

Anders Blom, Wakil Presiden Senior Energi Terbarukan di Norfund, menyatakan antusiasmenya untuk memimpin putaran investasi tersebut. “Norfund sangat gembira dapat memobilisasi modal swasta dan publik ke dalam perusahaan yang memberikan kontribusi penting bagi transisi energi di Indonesia.

“Investasi ini sejalan dengan amanat Dana Investasi Iklim untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan berinvestasi pada energi terbarukan di pasar negara berkembang,” kata Blom.

Gunilla Nilsson, Direktur Investasi Energi dan Iklim di Swedfund, berkomentar, “Kami bangga bermitra dengan Xurya pada investasi langsung pertama kami di sektor energi terbarukan di Indonesia.

“Dengan misi bersama untuk memerangi perubahan iklim dan fokus pada metrik dampak yang terukur, kami berharap dapat berkontribusi pada dampak berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.”

Mason Wallick, CEO di Clime Capital, menambahkan, “Kami bangga dapat terus mendukung Xurya setelah investasi awal kami pada tahun 2020. Investasi lanjutan ini menunjukkan efektivitas model modal risiko tahap awal Clime Capital dalam meningkatkan skala perusahaan energi bersih yang menjanjikan untuk mempercepat pertumbuhan mereka.”

Srini Nagarajan, Managing Director dan Head of Asia di BII, menyoroti pentingnya dukungan terhadap Xurya. “Sebagai DFI Inggris, investasi ini mencerminkan komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan dan memperkuat kemitraan kami dengan Indonesia untuk mencapai masa depan yang lebih hijau dan tangguh, terutama saat kita merayakan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia tahun ini,” kata Nagarajan.

Helen Wong, Managing Partner di AC Ventures, menekankan urgensi penanganan perubahan iklim di Asia Tenggara. “Peluang investasi tidak pernah sebesar ini. Kami bangga dapat terus mendukung Xurya sebagai pemain terbesar di pasar energi surya komersial dan industri di Indonesia,” kata Wong.

“Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para investor kepada kami,” imbuh Eka. “Target Pemerintah Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 memang ambisius, tetapi dengan gotong-royong, kami yakin dapat mencapainya. Xurya siap bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan ini.”

Xurya didirikan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis dalam mengadopsi energi terbarukan, khususnya biaya pemasangan awal yang tinggi. Perusahaan ini menyediakan model penyewaan panel surya atap tanpa biaya awal, sehingga para pelaku bisnis dapat beralih ke energi terbarukan dengan mudah.

Pada tahun 2022, Xurya menerima pendanaan sebesar US$33 juta dari East Ventures, Mitsui & Co., Saratoga, PT Surya Semesta Internusa Tbk, Schneider Electric, dan New Energy Nexus. GoTo Ventures juga merupakan salah satu investor awal Xurya.

Hingga saat ini, Xurya telah menciptakan lebih dari 170 proyek tenaga surya di seluruh Indonesia, berkontribusi dalam menghindari 152.000 ton emisi CO2 per tahun dan menghasilkan lebih dari 1.600 lapangan kerja hijau.

Dengan modal segar tersebut, perusahaan menargetkan dapat menghindari emisi CO2 tambahan sebesar 370.000 ton per tahun. Xurya merupakan anggota aktif Asosiasi Energi Surya Indonesia dan telah berpartisipasi sebagai pelatih teknis dan ahli dalam berbagai program “pelatihan untuk pelatih” di bidang energi surya. Pada tahun 2024, Xurya menerima Sertifikasi B Corp sebagai pengakuan atas penerapan prinsip-prinsip ESG dalam operasi bisnisnya.

Sumber