TEMPO.CO, JakartaMenteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh di tengah merebaknya beberapa infeksi influensa varian yang ada di Indonesia, antara lain Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (HFMD) yang juga dikenal dengan sebutan Flu Singapura.

“Saat kita terjangkit penyakit seperti flu, yang penting daya tahan tubuh kita tidak lemah,” kata Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 28 Maret.

Budi menjelaskan, influenza memiliki banyak variasi yang terus bermutasi, seperti H1N1 atau flu babi, H5N1 atau flu burung, dan flu Singapura atau HFMD. Ia mengklaim HFMD belum menjadi ancaman besar bagi masyarakat saat ini.

“Yang paling umum bukan flu Singapura, tapi flu biasa. Ada H1N1, H5N1, variannya banyak dan flu tidak berhenti bermutasi,” kata Budi.

Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan hingga minggu ke-11 tahun 2024 atau sekitar awal Maret, tercatat 5.461 orang terjangkit Flu Singapura.

Flu Singapura atau FHMD adalah infeksi virus yang menyebabkan sariawan dan lecet pada kulit. Flu Singapura disebabkan oleh infeksi Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6, jenis virus yang termasuk dalam kelompok enterovirus. Virus ini hidup di sekret hidung dan tenggorokan, air liur, feses, serta cairan lecet di kulit.

Mengutip kemkes.go.idCiri-ciri flu singapura adalah bercak kemerahan dan kenyal pada telapak tangan, mulut, dan kaki. Saat flu Singapura pertama kali muncul, seseorang akan mengalami perubahan warna kulit menjadi merah cerah dan muncul bintik-bintik seperti karet berukuran 4-8 milimeter. Seseorang juga akan mengalami sakit tenggorokan atau sakit mulut.

Budi juga menegaskan, FHMD bukanlah varian mematikan seperti flu burung. “Jadi sekali lagi, jangan kurang tidur, jangan kurang makan, dan pastikan daya tahan tubuh,” ujarnya.

DANIEL A.FAJRI

Pilihan Editor: COVID-19 vs Influenza; Periksa Perbedaannya

klik disini mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News



Source link
1711933419