JAKARTA, 1 April — Indonesia mengintensifkan upaya untuk mengembangkan industri semikonduktor sebagai salah satu penggerak utama perekonomian, sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045, menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Pertemuan pertama Satgas Persiapan Ekosistem Semikonduktor berlangsung pada tanggal 28 Maret, menandai dimulainya era baru dalam industri semikonduktor, termasuk perangkat otomotif, aplikasi industri, peralatan rumah tangga, perangkat komunikasi, transportasi, dan peralatan medis.

Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Edi Prio Pambudi menyatakan inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menarik investasi, sejalan dengan peta jalan “Making Indonesia 4.0”.

Iklan

“Satgas akan mengatasi meningkatnya kebutuhan industri semikonduktor dan membina kerja sama untuk mempercepat pengembangannya,” kata Pambudi, yang juga menjabat sebagai ketua gugus tugas, dalam keterangannya.

Pertemuan yang dihadiri oleh para ahli, profesional, dan akademisi ini akan merumuskan strategi komprehensif, mengidentifikasi tantangan digitalisasi, dan kebutuhan untuk meningkatkan sumber daya manusia.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arief Havas Oegroseno, mengumumkan keahlian dan kesiapan Jerman dalam mendukung mahasiswa dan pakar di Indonesia.

Iklan

“Jerman memiliki keahlian dan pengalaman yang luas di industri semikonduktor, dan kami siap membantu mahasiswa dan pakar di Indonesia dalam mengakses peluang pelatihan, pendidikan lanjutan, dan pelatihan praktik di perusahaan semikonduktor terkemuka Jerman,” ujarnya.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh berbagai kementerian, lembaga akademik, dan dunia usaha seperti PT Infineon Technologies Batam. —Bernama

Source link
1712024775