JAKARTA: Kementerian Pertanian berupaya mempercepat penyambungan listrik hingga mencapai areal persawahan guna menyuplai energi guna optimalisasi pemompaan air irigasi, Antara telah melaporkan.

“Untuk modernisasi alat dan mesin pertanian diperlukan energi yang efektif dan efisien. Untuk itu, sudah saatnya listrik menjangkau sawah,” kata Direktur Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi dalam keterangannya di sini, Minggu.

Suwandi mengatakan, berdasarkan berbagai pengalaman praktis di lapangan dalam penggunaan energi untuk proses bercocok tanam di sawah, para petani merasa lebih hemat menggunakan listrik, dibandingkan bahan bakar minyak dan gas.

“Sedangkan energi sel surya belum banyak dimanfaatkan di kalangan petani,” imbuhnya.

Menurut dia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah memberikan arahan mengenai sumber energi yang lebih murah dan mudah diakses untuk mekanisasi pertanian.

Untuk itu dikembangkan Listrik Jangkau Sawah atau LMS dan beberapa daerah menamakannya Program Penggerak Listrik Jangkau Sawah (Gelisah),” lanjutnya.

Ia mencatat, penerapan LMS di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dapat menjadi contoh baik bagi pihak lain.

“Di bawah program Listrik Jangkau Sawah di Kabupaten Ngawi, para petani telah mengembangkan lebih dari 17.000 sumur submersible secara mandiri, dan diberikan bantuan pengairan pada lahan kering tadah hujan sehingga mereka bisa menanam padi tiga kali dalam setahun,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakannya, program serupa telah dilaksanakan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan dikembangkan lebih dari 23.000 sumur submersible untuk mengairi lahan tadah hujan sehingga hasil panen dapat ditingkatkan hingga 3-4 kali per tahun.

Terkait maraknya penggunaan listrik untuk perangkap tikus, Suwandi dengan tegas mengimbau para petani untuk tidak menggunakan listrik dari program LMS untuk hal-hal yang membahayakan.

“Listrik yang menjangkau Sawah ini digunakan untuk menyalakan pompa air, alat pengolahan lahan, mesin pengomposan, alat panen dan pasca panen, serta lampu perangkap hama dan lain-lain,” ujarnya.

Sumber