Pertamina mengatakan bahwa proyek pembangkit listrik LNG Jawa-1, yang mencakup FSRU Jawa Satu berkapasitas 170.000 cbm dan pembangkit listrik berkapasitas 1,76 GW di provinsi Jawa Barat, siap untuk beroperasi penuh.

Berdasarkan keterangan BUMN Pertamina, pembangkit listrik PLTGU Jawa-1 siap beroperasi dengan kapasitas penuh setelah melewati serangkaian uji coba pada 29 Maret lalu.

Ini merupakan pembangkit listrik terintegrasi terbesar di Asia Tenggara yang dilengkapi dengan sistem regasifikasi.

Proyek tersebut dikelola oleh Jawa Satu Power (JSP) yang dimiliki oleh konsorsium yang terdiri dari Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dengan kepemilikan 40 persen, sedangkan Marubeni dan Sojitz dari Jepang masing-masing memiliki 40 persen dan 20 persen.

Selain itu, produsen listrik Indonesia, PLN, akan mengambil seluruh listrik yang dihasilkan oleh proyek tersebut sebagai bagian dari kontrak jangka panjang.

Pembangkit tersebut terdiri dari dua unit dengan kapasitas masing-masing 880 MW.

Menurut Pertamina, unit keduanya sudah beroperasi komersial sejak Desember 2023.

Dengan menggunakan LNG sebagai bahan bakar, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan pembangkit listrik tenaga batu bara, kata perusahaan itu.

Pertamina memperkirakan proyek ini dapat mengurangi emisi karbon sebesar 3,3 juta tco2e per tahun.

FSRU Jawa Satu

Kembali pada Februari 2022, Pertamina dikatakan bahwa pembangkit listrik PLTGU Jawa-1 telah mencapai tonggak kebakaran pertama pada unit pertama.

Perusahaan tersebut mengatakan pada saat itu bahwa pembangkit listrik tenaga gas terbesar di Asia Tenggara diperkirakan “menerima tanggal operasi komersial (COD) pada semester ini.”

Dalam pernyataan barunya, Pertamina tidak merinci alasan penundaan tersebut.

Pembangkit listrik tersebut mendapatkan LNG dari fasilitas Tangguh BP di provinsi Papua Barat melalui FSRU Jawa Satu.

Pada bulan April 2021, FSRU menerima kargo commissioning pertamanya.

Apalagi, kapal tersebut bekerja untuk Jawa Satu Regas, perusahaan patungan yang beranggotakan Pertamina, Marubeni, Sojitz, dan MOL.

MOL mengoperasikan dan memelihara unit dengan kapasitas regas 300 MMscfd.

FSRU mengirimkan LNG regasifikasi ke pembangkit listrik melalui pipa gas sepanjang 21 km yang terletak di lepas pantai dan darat.

Source link
1711983135