Federasi Sepak Bola Vietnam sedang memilih manajer baru untuk tim nasional, setelah berpisah dengan pelatih Philippe Troussier pada 26 Maret, menyusul dua kekalahan melawan Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026. Media domestik dan internasional memberitakan banyak pelatih yang melamar posisi tersebut.

Oke zonasalah satu surat kabar yang paling banyak dibaca di Indonesia, mengutarakan mengapa Vietnam mendapat begitu banyak perhatian dari para pelatih.

Alasan utamanya adalah tujuan masa depan tim yang tidak sulit dan tidak akan memberikan banyak tekanan pada pelatih baru. Harap diingat bahwa Vietnam berada di urutan ketiga di babak kedua kualifikasi Piala Dunia dengan tertinggal empat poin dari Indonesia, jadi peluangnya kemajuan untuk tim sangat tipis,” tambahnya.

Vietnam yang menorehkan sejarah dengan lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022, masih memiliki dua laga lagi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni melawan Filipina dan Irak pada Juni mendatang. Kalaupun memenangkan dua laga tersebut, tim tersebut akan tersingkir jika Indonesia menang melawan Filipina atau Irak. Oleh karena itu, pelatih baru tidak akan mendapat tekanan untuk membawa tim melewati babak kualifikasi kedua, melainkan mengincar Piala AFF akhir tahun ini.

Piala AFF, yang dimenangkan Vietnam dua kali pada tahun 2008 dan 2018, akan berganti nama menjadi Piala ASEAN mulai edisi berikutnya dan dijadwalkan berlangsung pada bulan November dan Desember.

Format kompetisinya tetap sama, dengan 10 tim dibagi menjadi dua grup beranggotakan lima orang. Empat tim teratas setiap grup akan melaju ke semifinal.

“Pelatih baru Vietnam hanya perlu membawa tim melewati babak penyisihan grup Piala AFF,” tambah surat kabar Indonesia itu.

Hasil itu cukup untuk dianggap sukses. Tujuan lainnya akan disesuaikan dengan kemampuan tim dan situasi.

Menurut peringkat FIFA, Vietnam berada di urutan kedua di Asia Tenggara, setelah Thailand. Tim ini juga telah melewati babak penyisihan grup Piala AFF di lima edisi terakhir, memenangkan gelar juara 2018, sementara Indonesia kalah di enam final.

Namun tim besutan Shin Tae-yong mengalami kemajuan berkat pemain naturalisasi sehingga diharapkan bisa menumbangkan Thailand di turnamen berikutnya.

Permasalahannya adalah apakah Indonesia bisa memanggil cukup banyak pemain naturalisasi untuk Piala AFF 2024, ketika turnamen tersebut tidak ada dalam kalender FIFA dan klub bisa menolak melepas pemain tersebut.

Ada pelatih yang menyatakan minatnya menangani Vietnam, seperti mantan pelatih timnas Thailand Mano Polking dan Kiatisuk Senamuang.



Source link
1712249050