SAYA

na pembangunan yang menghancurkan, Sumatera Barat, Indonesia, menyaksikan bencana banjir bandang dan tanah longsor, meninggalkan jejak kehancuran dan kerugian setelahnya. Ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut, jalanan berubah menjadi sungai yang deras, rumah-rumah hanyut, dan lanskap dirusak oleh lumpur dan puing-puing. Tragisnya, banyak nyawa hilang saat jenazah ditemukan di tengah kekacauan.

Pejabat pemerintah dengan cepat mengaitkan bencana ini dengan curah hujan yang tinggi, namun kelompok lingkungan hidup juga dengan cepat menyoroti peran deforestasi dan degradasi lingkungan dalam memperburuk parahnya bencana. Forum Lingkungan Hidup Indonesia, sebuah kelompok hak lingkungan hidup, menggarisbawahi krisis ekologi sebagai salah satu faktor penyebabnya, dan memperingatkan agar kita tidak terus mengabaikan masalah lingkungan hidup.

Indonesia, negara kepulauan tropis yang luas dan memiliki hutan hujan terbesar ketiga di dunia, telah lama bergulat dengan dampak deforestasi dan perusakan habitat. Para pemerhati lingkungan telah berulang kali menyuarakan peringatan tersebut, dengan menunjuk pada dampak buruk terhadap keanekaragaman hayati, ekosistem, dan masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya hutan.

Source link
1712046528