PENDUDUK DI INDONESIA MEMANFAATKAN KEKUATAN MEDIA SOSIAL

Pemilu baru-baru ini di Indonesia merupakan sarana bagi Ustaz Haikal Hassan untuk berbagi dengan para pengikutnya mengenai kecenderungan politiknya, meskipun ia mengatakan kepada CNA bahwa pada awalnya ia tidak berniat menggunakan media sosial untuk berdakwah tentang politik.

“Awalnya, konten media sosial saya bersifat motivasi, dan kemudian saya meluas ke dakwah,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia “tidak punya pilihan” selain terlibat secara politik terutama pada pemilu presiden dan legislatif bulan lalu.

Ustaz Haikal memanfaatkan kesempatan itu untuk menunjukkan dukungannya kepada Menteri Pertahanan saat ini, Prabowo Subianto, yang memenangkan pemilu presiden pada upaya ketiganya.

Ustaz Haikal menjadi lebih vokal secara politik di media sosial selama pemilihan gubernur Jakarta pada tahun 2017 ketika masyarakat terpolarisasi antara dua kandidat: Mantan Menteri Pendidikan Anies Baswedan, seorang Muslim keturunan Arab, dan petahana Basuki Tjahaja Purnama, seorang Kristen keturunan Tionghoa.

“Saat itu, saya merasa terpanggil untuk mendukung Pak Anies Baswedan sebagai gubernur, bukan Pak Basuki.

“(Dan) tahun 2019 saya lanjutkan (berdakwah saat Pilpres) dan mengatakan Pak Prabowo adalah orang yang tepat untuk memimpin (Indonesia),” kata Ustaz Haikal. Tahun itu, Prabowo kalah dari Presiden petahana Joko Widodo.

Politik identitas mencemari pemilu presiden dan legislatif tahun 2019 serta pemilu gubernur Jakarta tahun 2017, kata para pengamat sebelumnya.

Kini setelah Prabowo ditetapkan menjadi presiden Indonesia berikutnya, Ustaz Haikal mengatakan dia akan mengkritik presiden yang akan datang jika dia melakukan “sesuatu yang buruk” yang tidak sejalan dengan ajaran Islam.

“Saya mencintainya, jadi saya akan mengkritiknya. Yang baik harus dipertahankan dan yang buruk harus dikritik,” ujarnya.

Menyadari pengaruh yang dimilikinya, Ustaz Haikal mengatakan media sosial telah memungkinkannya menjangkau orang-orang yang sebelumnya tidak dapat ia hubungi.

“Kalau saya dakwah di masjid, jumlah jamaahnya sekitar 500 orang. Tapi di media sosial, kita bisa menjangkau jutaan orang,” ujarnya.

Source link
1711936665