Indonesia Memutuskan

Calon presiden Indonesia yang kalah Anies Baswedan pada hari Rabu memaparkan tantangannya di pengadilan terhadap pemilihan presiden bulan lalu, dengan menyebutnya tidak adil dan penuh dengan campur tangan untuk mempengaruhi hasil pemungutan suara untuk mendukung satu kandidat.

Mantan Gubernur Jakarta ini mengatakan pemilu tersebut menghasilkan kemenangan gemilang bagi Menteri Pertahanan Prabu Subiantoterbantu oleh tekanan pemerintah terhadap otoritas daerah dan mobilisasi bantuan sosial sebagai “alat transaksional” untuk memastikan satu hasil.

Prabowo memperoleh 60 persen suara, berkat bantuan puluhan juta generasi muda Indonesia dan janjinya untuk meneruskan kebijakan Presiden Joko “Jokowi” Widodo setelah satu dekade berkuasa.

Anies dan peringkat ketiga Ganjar Pranowo masing-masing meraih 25 persen dan 16 persen suara.

Anies mengatakan kepada Mahkamah Konstitusi bahwa setelah dua dekade pemilu langsung, Indonesia berisiko terjerumus ke masa lalu yang otoriter.

“Jika kita tidak melakukan koreksi sekarang, maka ke depan akan menjadi preseden dalam pemungutan suara di semua tingkatan,” ujarnya. “Praktik ini akan dianggap normal, sebuah kebiasaan.”

Pengadilan diperkirakan akan menyampaikan keputusannya mengenai kasus ini pada tanggal 22 April. Tantangan terhadap hasil pemilu merupakan hal yang biasa terjadi di Indonesia.

Tim Anies telah meminta Mahkamah Konstitusi untuk memerintahkan pemilihan ulang yang tidak menyertakan putra Jokowi, dengan tuduhan bahwa pencantuman putra Jokowi pada menit-menit terakhir untuk jabatan wakil presiden pada pasangan Prabowo secara tidak adil mempengaruhi perolehan suara tersebut.

Pengadilan juga menyerukan kepada hakim untuk memerintahkan presiden petahana tetap netral, sesuai dengan permintaan penggugat dalam slide presentasi yang diperoleh Reuters.

Kelompok loyalis presiden telah membelanya dan menolak banyak kritik bahwa ia menyalahgunakan posisinya untuk memastikan mantan saingannya, Prabowo, menang, dalam upaya untuk mempertahankan warisannya setelah satu dekade berkuasa.

Source link
1711942286