Presiden Xi Jinping bertemu pada hari Senin dengan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto di Beijing.  (Foto oleh Wang Zhuangfei / China Daily)

Presiden Xi Jinping bertemu pada hari Senin dengan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto di Beijing. (Foto oleh Wang Zhuangfei / China Daily)

Presiden Xi Jinping dan Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto pada hari Senin sepakat untuk mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan memperdalam kerja sama di berbagai bidang termasuk pengentasan kemiskinan ketika politisi Indonesia berusia 72 tahun itu tiba di Tiongkok untuk kunjungan luar negeri pertamanya setelah memenangkan perlombaan untuk memimpin. Ekonomi terbesar di Asia Tenggara bulan lalu.

Dalam pertemuan mereka di Aula Besar Rakyat di Beijing, Xi memuji kemajuan substantif yang dicapai dalam pengembangan hubungan bilateral selama satu dekade terakhir, dan mengatakan bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah menjadi contoh cemerlang dari kerja sama berkualitas tinggi. antara kedua negara.

“Tiongkok selalu memandang hubungannya dengan Indonesia dari sudut pandang strategis dan jangka panjang, serta bersedia mengikuti perlombaan estafet sejarah bersama Indonesia,” ujarnya.

Kini, setelah hubungan bilateral memasuki tahap baru dalam membangun komunitas Tiongkok-Indonesia yang memiliki masa depan bersama, Xi mengatakan bahwa Tiongkok siap memperdalam kerja sama strategis menyeluruh dengan Indonesia agar dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi rakyat kedua negara dan memberikan kontribusi positif bagi perdamaian. stabilitas dan kemakmuran di kawasan ini dan di seluruh dunia.

Xi mengatakan bahwa hasil bermanfaat yang dicapai dalam hubungan bilateral terletak pada kepatuhan kedua negara terhadap kemandirian strategis, saling percaya dan membantu, kerja sama yang saling menguntungkan, serta menjunjung tinggi keadilan dan keadilan.

Beliau menghimbau Tiongkok dan Indonesia, yang keduanya merupakan negara berkembang dan negara berkembang, untuk bekerja sama dengan tulus di masa depan dan menjadikan hubungan Tiongkok-Indonesia sebagai contoh kerja sama yang saling menguntungkan, model pembangunan bersama, dan pelopor pembangunan di Selatan. -Kerjasama Selatan.

Xi menyatakan kesediaan Tiongkok untuk berbagi pengalaman tata kelola negara dengan Indonesia, memperkuat penyelarasan strategi pembangunan, dan terus memperdalam kerja sama maritim. Tiongkok juga akan meningkatkan kerja sama dan memberikan dukungan kepada Indonesia di bidang pengentasan dan pemberantasan kemiskinan, tambahnya.

Presiden terpilih Indonesia, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, memulai kunjungan tiga hari ke Tiongkok pada hari Minggu. Dia akan dilantik sebagai pemimpin berikutnya dari negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara pada bulan Oktober.

Menyebut Tiongkok sebagai mitra yang kuat bagi Indonesia, beliau menyatakan dukungan penuh bagi Indonesia untuk mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan Tiongkok, dan mengatakan bahwa ia akan melanjutkan kebijakan ramah Presiden Indonesia Joko Widodo terhadap Tiongkok, menjunjung tinggi kemerdekaan dan secara tegas berpegang pada kebijakan satu Tiongkok.

Pemerintahan Indonesia yang baru akan secara proaktif mendorong sinergi strategi pembangunan kedua negara, mendorong lebih banyak hasil yang ingin dicapai dalam kerja sama di berbagai bidang termasuk perdagangan dan ekonomi, serta memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan Tiongkok dalam urusan internasional dan regional, katanya. .

Muhammad Habib, peneliti di Departemen Hubungan Internasional dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Indonesia, mengatakan bahwa kunjungan ini akan meletakkan dasar yang menjanjikan bagi kemitraan Indonesia-Tiongkok di bawah pemerintahan baru Indonesia.

“Indonesia dan Tiongkok kini berada di puncak hubungan bilateral mereka, yang dilandasi oleh ikatan yang kuat antara pejabat dan dunia usaha,” katanya, seraya menambahkan bahwa presiden terpilih ingin mempertahankan hubungan kepemimpinan saat ini dengan presiden Tiongkok.

“Tiongkok tetap menjadi mitra yang sangat diperlukan dalam banyak proyek strategis Indonesia, termasuk agenda hilirisasi mineral dan transisi energi,” tambahnya.

Xu Liping, peneliti senior studi Asia Tenggara di Akademi Ilmu Sosial Tiongkok, mengatakan bahwa kunjungan presiden terpilih Indonesia ke Tiongkok akan memungkinkan negara-negara mencapai konsensus mengenai kerja sama strategis jangka menengah dan panjang dalam lima tahun mendatang. 10 tahun.

“Bagi pemerintahan baru Indonesia, tujuan strategis prioritasnya adalah meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dari 5 persen menjadi 7 persen dan mewujudkan visi ‘Indonesia Emas 2045’. Untuk mencapai tujuan tersebut, kerja sama dengan Tiongkok sangat diperlukan,” kata Xu, mencatat bahwa Tiongkok kini menjadi mitra dagang terbesar Indonesia.

Menurut Xu, kerja sama politik, ekonomi, budaya, dan maritim kedua negara terus memberikan momentum ke dalam kemitraan strategis komprehensif mereka, sehingga mengkonsolidasikan landasan politik dan sosial bagi persahabatan Tiongkok-Indonesia.

“Seperti yang ditunjukkan oleh Kereta Cepat Jakarta-Bandung, perkembangan Tiongkok akan membawa peluang nyata bagi Indonesia,” ujarnya.




Source link
1712021599