Lanskap budaya suatu negara merupakan jalinan sejarah, tradisi, dan pengalaman kolektif negara tersebut, yang dapat sangat mempengaruhi dan membentuk sektor industri yang menggerakkan perekonomian negara tersebut. Nyatanya, industri budaya dan kreatif menyumbang 3% PDB global, menurut Forum Ekonomi Dunia. Hal ini menyoroti pentingnya ekonomi budaya di bidang industri.

Mengintegrasikan elemen budaya ke dalam perusahaan di berbagai industri mengarah pada pengembangan produk dan layanan yang unik dan memungkinkan bisnis untuk membedakan diri mereka di pasar global. Memelihara identitas budaya suatu bangsa dalam bisnis akan melestarikan warisan uniknya sekaligus bertindak sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, memahami dampak budaya nasional yang berbeda terhadap industri bukan hanya sekedar kegiatan akademis namun merupakan keharusan strategis bagi pembangunan ekonomi dan keberlanjutan di dunia yang mengalami globalisasi yang pesat.

Tradisi Bertemu Inovasi

Tradisi budaya dapat menjadi batu loncatan bagi inovasi, yang menghasilkan produk dan layanan khas yang mewakili cara hidup dan berpikir yang lebih beragam. Kita dapat melihat contohnya di industri restoran, yang menghidupkan budaya melalui makanan dan pengalaman autentik. “Makanan menyatukan kita semua. Ini adalah satu hal yang menyatukan umat manusia di dunia yang sangat besar ini,” kata Daniel Chin, CEO Roti JuiciDivisi AS.

Di sektor ritel ada lebih dari 52 juta pekerja yang mewakili beragam ras, gender, dan etnis, menjadikan tenaga kerja ritel Amerika sebagai salah satu sektor bisnis yang paling beragam dan inklusif di negara ini.

Hiburan adalah cara lain untuk mendorong kreativitas dan inovasi melalui tradisi, seperti yang dicontohkan oleh budaya Korea Selatan. “Kebudayaan Korea Selatan telah menjadi populer di seluruh dunia, mulai dari budaya pop hingga masakan, dan fenomena ini menciptakan efek yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi Korea Selatan tetapi juga meningkatkan citra negara tersebut di luar negeri,” kata Dr.Minsung Kim dalam Jurnal Urusan Indo-Pasifik. Pendekatan ini terlihat jelas dalam industri seperti K-pop dan film, di mana nilai-nilai tradisional Korea bersinggungan dengan tren modern untuk menghasilkan konten yang menarik secara universal.

Identitas Merek Dan Daya Tarik Global

Identitas budaya yang kuat dapat meningkatkan kehadiran merek secara global secara signifikan. Namun, penting untuk mempertimbangkan budaya tidak hanya di tempat asal merek tetapi juga di mana merek tersebut berkembang. “Salah satu implikasi terbesar globalisasi bagi merek yang ingin berekspansi ke luar negeri adalah tugas menyeimbangkan standardisasi dan penyesuaian,” kata pakar branding Martin Roll. “Ketika beberapa merek terbesar di dunia berekspansi ke luar pasar dalam negerinya, mereka juga tergoda untuk mengulangi formula yang telah mereka coba dan uji di pasar baru. Namun kecenderungan ini perlahan-lahan berubah seiring dengan belajarnya perusahaan-perusahaan global mengenai kebutuhan unik pelanggan di pasar yang berbeda-beda serta tekanan gaya hidup, kondisi ekonomi dan budaya.”

Oleh karena itu, perusahaan yang tertarik dengan ekspansi global perlu menemukan cara untuk memadukan tradisi negara mereka dengan ekspektasi masyarakat terhadap pasar baru. “Kami berencana membawa budaya dan pengalaman perusahaan yang sama dari Jamaika ke restoran kami di AS. Ini adalah salah satu cara kami berupaya menjembatani budaya melalui bahasa universal makanan,” kata Chin.

Meningkatkan Inovasi Melalui Keberagaman

Keberagaman budaya dalam industri dapat menjadi katalis bagi kreativitas dan inovasi. “Perspektif budaya yang beragam dapat menghasilkan pemecahan masalah yang lebih inovatif,” katanya Sundar Pichai, CEO Alphabet Inc. Pandangan ini tercermin dalam operasi perusahaan multinasional seperti Unilever dan Coca-Cola, yang berkembang berdasarkan keragaman ide dan inovasi yang dihasilkan oleh tim lintas budaya. Bahkan merek-merek yang lebih kecil pun dapat belajar dari para raksasa ini dan memasukkan keberagaman ke dalam inisiatif inovasi mereka.

Perpaduan budaya dan industri mewakili mekanisme yang kuat untuk transformasi nasional dan global. Hal ini meningkatkan nilai ekonomi, mendorong inovasi, membangun merek yang khas, mendorong keberlanjutan, memfasilitasi pertukaran lintas budaya, dan mengatasi masalah-masalah sosial yang penting. Seiring kemajuan kita, merangkul dan mengintegrasikan identitas budaya dalam strategi industri akan menjadi hal yang sangat penting dalam membentuk perekonomian global yang berkelanjutan dan sejahtera.

Source link
1711938235