Selain menarik pengunjung baru dan pengunjung lama, pentingnya pertemuan puncak budaya perdana ini tidak dapat dianggap remeh. Mereka yang hadir mencakup banyak pemimpin dan influencer budaya ternama, yang mewakili beberapa distrik, institusi, dan museum budaya terpenting di dunia.
Para peserta merasakan energi dan semangat kota ini secara langsung, dan komentar serta tanggapan mereka mengenai kunjungan mereka ke Hong Kong sangat positif.
![A jogger runs past the art installation “Atelier Sisu” at Hong Kong’s West Kowloon Cultural District, on April 2. Visitors who attended the recent Hong Kong International Cultural Summit organised by the West Kowloon Cultural District Authority were able to experience the city’s vibrancy firsthand. Photo: Sam Tsang](https://cdn.i-scmp.com/sites/default/files/d8/images/canvas/2024/04/04/370cf716-192f-49d5-9e19-31ff75f87dd3_10737367.jpg)
Semua pihak yang terlibat telah bekerja tanpa kenal lelah untuk terlibat dengan lembaga-lembaga kontemporer dan sejarah paling berpengaruh di dunia. Penandatangan MOU termasuk Centre Pompidou, Musee National Picasso-Paris dan Museum Nasional Istana Versailles dan Trianon di Perancis, Museo Nacional Del Prado di Spanyol, Museum Tate dan Victoria dan Albert di Inggris, Museum Nasional Tokyo dan Pusat Seni Nasional Tokyo di Jepang, Institut Konservasi Getty di AS, Yayasan Seni Sharjah di Uni Emirat Arab, Museum Qatar atas nama Museum Seni Islam, Leeum, Museum Seni Samsung di Korea Selatan, Arsip Film di Thailand, dan Arsip Film Asia di Singapura.
MOU tersebut mencakup 11 negara, termasuk Tiongkok; empat perjanjian ditandatangani dalam seni pertunjukan saja. Hubungan baru ini mencerminkan semakin relevannya Hong Kong sebagai pusat terpenting di Asia.
Pertemuan ini berfokus pada kontribusi beragam distrik budaya dalam mendorong pembangunan sosial dan ekonomi yang transformatif. Hal ini menyoroti kemampuan mereka untuk memberi energi kembali pada kota dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Energi yang terpancar dari distrik budaya yang dinamis menciptakan persepsi positif terhadap masyarakat modern yang inklusif dan semakin menarik perhatian masyarakat internasional. Mereka menyoroti suatu lokasi sebagai tempat yang menarik untuk tinggal, bekerja atau berkunjung.
Mengapa Hong Kong membutuhkan bulan seni yang tepat
Mengapa Hong Kong membutuhkan bulan seni yang tepat
Jelas terlihat bahwa hubungan antara museum dan pengunjungnya sedang berubah, dan persinggungan antara seni, sains, dan teknologi memengaruhi praktik artistik serta lanskap budaya dan masyarakat abad ke-21.
Hong Kong mempunyai posisi yang baik untuk tetap menjadi bagian integral dari dialog global, dan KTT Kebudayaan Internasional yang pertama telah memperluas jangkauan kami dan memberi kami peluang berharga untuk bekerja sama dan belajar dari rekan-rekan kami.
Bernard Chan adalah seorang pengusaha Hong Kong Dan wakil ketua Otoritas Distrik Kebudayaan Kowloon Barat
Source link
1712285380