Pesawat terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah mesin terbakar di tengah penerbangan

Sebuah pesawat penumpang yang dioperasikan oleh IndonesiaMaskapai penerbangan nasional membuat pendaratan darurat setelah mesin terbakar sesaat setelah lepas landas.

Itu Garuda Indonesia Pesawat sedang melakukan perjalanan dari bandara di kota Makassar Indonesia ke Madinah di Arab Saudi pada hari Rabu dengan 468 penumpang di dalamnya ketika insiden itu terjadi.

Boeing 747-400 segera kembali ke bandara asalnya setelahnya “Kebakaran terlihat di salah satu mesin”, kata Garuda Indonesia.

Semua 450 penumpang, termasuk yang terjadi ibadah hajidan 18 awak kapal berhasil dievakuasi dengan selamat dan tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut, katanya.

Video yang dibagikan di media sosial oleh JACDEC, sebuah perusahaan evaluasi data kecelakaan pesawat, menunjukkan kobaran api berasal dari mesin tepat saat pesawat lepas landas.

Garuda Direktur Utama Irfan Setiaputra mengatakan: “Keputusan itu diambil oleh pilot yang memimpin segera setelah lepas landas, mengingat adanya masalah mesin yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut setelah percikan api terlihat di salah satu mesin.”

Dia mengatakan pesawat itu dilarang terbang karena penyelidikan sedang dilakukan atas insiden tersebut.

Penumpang penerbangan tersebut diberikan akomodasi sebelum menaiki penerbangan pengganti pada hari yang sama, katanya.

Ini adalah insiden terbaru yang menimpa maskapai penerbangan Indonesia sangat dilarang oleh AS dan UE dari terbang ke suatu negara sejak tahun 2007. Larangan tersebut dicabut oleh AS pada tahun 2016 dan oleh UE pada tahun 2018.

Menurut Aviation Safety Network, sejak tahun 1945, negara kepulauan ini telah mencatat 106 kecelakaan penerbangan sipil yang menewaskan 2.305 orang.

Pada 25 Januari tahun ini, dua pilot Penerbangan Batik Air diduga tertidur di kokpit tengah penerbangan selama 28 menit. Penerbangan 153 penumpang dari Sulawesi menuju Jakarta menyimpang dari jalurnya.

Pada tahun 2021, sebuah Penerbangan Sriwijaya Air pun jatuh dan terjun ke Laut Jawa setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta. Sekitar 62 penumpang dan awak tewas dalam insiden tersebut.

Sumber