span lang=”EN-US” style=”mso-ansi-lingual:EN-US”>Presiden terpilih Prabu Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka telah menggandakan upaya mereka untuk mewujudkan program makan siang gratis di sekolah yang populer, sebuah janji kampanye yang membantu memenangkan mereka dalam pemilihan presiden tahun 2024, dengan Gibran mengumumkan pada hari Selasa bahwa sebuah tim telah dikirim ke India untuk studi banding.

Pasangan ini sedang mencari formula terbaik untuk memerangi prevalensi stunting pada anak di Indonesia, di tengah meningkatnya kritik mengenai perkiraan biaya awal program dan besarnya beban yang harus ditanggung oleh anggaran negara.

Gibran, Wali Kota Surakarta yang saat ini menjabat dan putra tertua Presiden Joko “Jokowi” Widodo, mengatakan bahwa dia telah mengirimkan tim ke India untuk mengambil contoh dari program makan siang sekolah yang sudah berjalan lama di negara dengan populasi terpadat di dunia tersebut.

Dia mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa dia telah mengirim tim untuk melakukan “studi dan hal-hal lain”, kantor berita negara Antara melaporkan, mengatakan bahwa dia ingin menerapkan skema terbaik dan paling hemat biaya untuk menghindari membebani keuangan negara.

Gibran mengatakan ia bermaksud untuk mendapatkan wawasan dari pengalaman dan praktik terbaik negara lain dalam menjalankan program makan siang gratis di sekolah, “termasuk dampaknya terhadap anak-anak dan siswa, bagaimana skema distribusinya bekerja, dan seperti apa logistiknya”.

Hal itu disampaikannya pada Senin saat bertemu dengan Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty di Balai Kota Surakarta.

Setiap Senin, Rabu dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan gambaran singkat tentang isu-isu terpenting hari ini, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Mengambil contoh dari India adalah hal yang tepat, kata Gibran, mengingat keberhasilan program makan siang di sekolah dan ukuran populasi negara tersebut relatif sebanding.

Dengan jumlah penduduk sekitar 279 juta orang, Indonesia adalah negara terbesar keempat di dunia tetapi hanya memiliki 19,5 persen dari populasi India yang berjumlah lebih dari 1,43 miliar orang, menurut data tahun 2024 dari Statistik.

“Duta Besar mengatakan (program India) hanya mengeluarkan biaya 11 sen AS per anak, karena logistik dan distribusi (negara) sangat efisien,” kata Gibran.

Sebagai perbandingan, perkiraan biaya per anak untuk program makan siang gratis di sekolah tim Prabowo-Gibran adalah Rp 15.000 (94 sen).

Baca juga: Rancangan fiskal 2025 membuka jalan bagi transisi ke PrabowoJuga pada hari Selasa, Prabowo mengunjungi sekolah setempat selama kunjungan tiga harinya ke Beijing untuk meninjau program makan siang gratis, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan.

Kunjungan sekolah tersebut dilakukan setelah pembicaraan menteri pertahanan dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang dan Menteri Pertahanan Dong Jun pada hari sebelumnya.

Pada hari Senin, ketua Partai Gerindra menghadiri pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping, yang mengundangnya mengunjungi Tiongkok.

Didampingi oleh para pejabat Sekolah Menengah No. 2 Beijing, yang terletak di distrik Dongcheng, ibu kota Tiongkok, presiden terpilih memeriksa kantin sekolah saat makan siang, ketika para pelayan menyajikan berbagai makanan sehat yang tersusun rapi, termasuk protein hewani, sayur-sayuran, dan makanan ringan.

“Sehat sekali,” kata Prabowo saat melihat menu makan siang sekolah.

Pasangan presiden tersebut berkampanye dengan janji untuk menyediakan makan siang gratis di semua sekolah dasar dan menengah dalam pencalonan mereka pada pemilu tahun 2024.

Tim kampanye mereka mengatakan bahwa program tersebut, yang juga menargetkan perempuan hamil dan balita, akan dilaksanakan secara bertahap dengan memperhitungkan biaya dan bertujuan untuk mencakup lebih dari 80 juta penerima manfaat pada tahun 2029.

Beberapa anggota pemerintahan Jokowi berupaya menguji parameter kebijakan pada pertemuan tanggal 26 Februari untuk membahas rancangan kebijakan fiskal negara tahun 2025.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga ketua Partai Golkar, anggota penting dari 10 partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pencalonan Prabowo, bahkan memeriksa sebuah percontohan makan siang gratis yang didanai kementerian di sebuah sekolah di tangerang.

Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan program tersebut belum masuk dalam rancangan kebijakan fiskal tahun depan. (tjs)

Source link
1712287558