Pada hari Jumat tanggal 29 Maret, Klub Budaya Pop mengadakan acara yang digembar-gemborkan oleh Associate Professor Sinema, Toby Lawrence. Dia berbicara tentang pengaruh pembuat film John Cassavetes terhadap sinema independen.

Klub Budaya Pop adalah acara yang mengusung gagasan “terbuka untuk semua”. Tidak diperlukan pengetahuan tentang topik yang dibahas dan suasana bersahabat mendorong kolaborasi antara pembicara dan audiens. Mahasiswa baru Victoria Luczkow menghadiri acara tersebut dan memiliki sentimen serupa mengenai suasananya.

“(Suasananya) cukup santai karena mereka sangat erat,” kata Luczkow. “Mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang saya bisa menutupnya juga.”

Isi pidato Lawrence secara umum dapat dicerna dari segi penyajiannya. Ia membuka presentasi dengan memperkenalkan Cassavetes dan gaya yang dikembangkannya yang membedakannya dari pembuat film lain, menggambarkan kontennya mentah dan tanpa filter.

Luzckow merangkum Cassavates sebagai “nenek moyang yang membawa detail seluk beluk itu ke dalam film.”

Lawrence melanjutkan dengan membuat daftar banyak film di industri saat ini di mana pengaruh Cassavetes dapat dirasakan seperti “Buffalo 66” dan “Marriage Story”, dua film yang menggambarkan gagasan “memanusiakan” para pemerannya.

Sebagian besar presentasi Lawrence dihabiskan pada Koleksi Kriteria Lima Film John Cassavetes di mana dia berbicara tentang pengembangan gaya Cassavetes. Dalam pengertian metaforis, perkembangan Cassavetes dapat digambarkan sebagai peralihan dari bidang yang dangkal ke bidang yang sangat dalam dalam pekerjaan kamera. Film-film awalnya menyoroti individu dan lebih bersifat pribadi, sementara di akhir karirnya ia mengambil langkah mundur dan memiliki pendekatan yang lebih luas.

Klub Budaya Pop lebih dari sekedar ceramah tanpa kewajiban mencatat. Setelah presenter berbicara tentang topik mereka, ada sesi tanya jawab di mana penonton diperbolehkan bertanya tentang topik yang sedang dibahas atau budaya lain yang ingin mereka diskusikan. Penonton saling memantul sehingga menumbuhkan suasana santai dan kolaboratif yang disebutkan sebelumnya.

Lama setelah waktu yang ditentukan untuk acara berakhir, penonton tetap tinggal untuk berdiskusi. Klub Budaya Pop memungkinkan orang-orang yang berpikiran sama untuk bertemu bersama di tempat yang aman sehingga tidak diragukan lagi mereka merasa perlu untuk memanfaatkan kesempatan ini.

Klub Budaya Pop akan bertemu dua kali lagi di bulan April. Tanggal 11 April akan ada event di Harry Potter Universe dan tanggal 18 April akan ada event di Maas Universe yang keduanya diadakan di Rolling Hills Library.



Source link
1711997361